"Dan jika aku sakit maka Allah yang akan menyembuhkanku."
adalah salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang kita yakini. Dan Al-Qur'an itu firman Allah. Allah akan penuhi janjiNya. Allah akan menyembuhkan siapa yang sakit. Perkara ada orang sakit kemudian mati maka sesungguhnya bukanlah penyakit itu penyebab kematiannya, melainkan telah sampai ajal nya.
Sebagai orang yang beriman, maka selayaknya lah kita berpikir akan ayat-ayat Allah.
Allah itu maha Rahmaan maha Rahiim. Allah itu Maha Penyayang terhadap hambanya.
Jika ada seorang hamba sakit, kemudian ia meminta kesembuhan, namun belum juga diberi kesembuhan, bukan berarti Allah dzalim terhadap hambaNya. Bukan berarti pula Allah tidak memenuhi janjiNya.
Wahai orang sakit, berbahagialah kamu, karena sesungguhnya Allah akan hapuskan dosa-dosamu, Allah akan angkat derajatmu, dan Allah akan sediakan pahala yang besar untukmu atas keridoan dan kesabaranmu dalam menerima takdir Allah.
Bukankah salah satu rukun iman itu adalah percaya kepada qada dan qadar. Sudahkan kita dikatakan beriman kepada qada/qadar (takdir) Allah manakala kita tidak mengalaminya langsung? Sudahkan kita ikhlas, ridho menerima ketentuanNya? Ataukah kita baru ridho jika takdir itu takdir yang menyenangkan kita, bagaimana jika takdir yang Allah timpakan kepada kita itu berupa sesuatu yang menyedihkan???
Itulah kiranya Allah berikan kita ujian semisal dengan sakit. Sakit bisa jadi adalah karunia Allah untuk menaikkan tingkat kita. Sebagai ujian keimanan kita, Bukankah setelah diuji biasanya kita naik kelas?
Ini (momen sakit) sesungguhnya adalah momen di mana Allah sedang menguji kita untuk dinaikkan derajat kita, dinaikkan tingkat kita, seiring dengan meningkatnya keimanan kita.
Percayalah duhai fulan (siapapun yang sakit atau dalam ujianNya) bahwa ini tak akan berlangsung lama. Kebahagiaan itu menunggumu. Kalaupun tak kau temukan itu di dunia. Allah sediakan kebahagiaan yang tak terhingga di akhirat. InsyaAllah.
Saya pernah mendengar dari seorang ustadz yang dulu saya sering datangi kajiannya di Masjid MARDLIYAH UGM, beliau pernah menyampaikan satu kalimat penyemangat bagi para pendoa yang berharap doanya dikabulkan oleh Allah. Kata beliau banyak orang berdoa mengharap-harap doanya dikabulkan namun belum terkabul juga. Kesengsaraan dan kesulitan tak kunjung berakhir, yang diminta pun tak kunjung hadir dalam hidupnya. Beliau menasehati bahwa setiap pendoa harus yakin bahwa doanya dikabulkan. Karena Allah itu Maha Mengabulkan doa hambaNya. Ada beberapa cara diantaranya: langsung dikabulkan, ditunda, ataupun ditunjukkan yang terbaik, atau bahkan tidak dikabulkan di dunia melainkan dikabulkan dengan yang lebih baik ketika di akhirat nanti (karena dunia tak sanggup menahan begitu beratnya hadiah/kebaikan yang Allah berikan pada hamba tersebut sehingga dunia tak mampu memikulnya, sehingga Allah simpan di akhirat untuk hamba tersebut).
Dalam sakit ada kesabaran yang ingin Allah lihat. Ada ikhtiar yang mendatangkan pahala baginya. Ada kedekatan dengan Allah lewat dzikir dan lantunan doa yang mungkin tidak 'biasa'.
Ada kesabaran yang harus diperjuangkan untuk terus berhusnudzon kepada Allah, bahwa Allah Maha Menyayangi, meyakini bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Memberi Kesembuhan.
Ingatlah ketika Siti Hajar berlari-lari 7 kali hingga menemukan mata air zamzam yang kisahnya menjadi abadi hingga saat ini dan menjadi bagian penting dari ibadah haji yang disebut dengan sa'i.|
Siti Hajar berdoa kepada Allah swt dan memohon pertolongan pada Allah. Ada pula ikhtiar yang dilakukannya, tak hanya sekali, beliau harus berlari-lari naik turun bukit sebanyak 7 kali, lantas setelah itu barulah Allah turunkan pertolonganNya.
Mudah sesungguhnya bagi Allah dengan sekali doa saja Siti Hajar mendapat karunia tersebut, tapi mengapa beliau harus berlari-lari dulu sebanyak 7 kali baru kemudian Allah tampakkan pertolonganNya.
Ini indah sekali ketika kita renungkan. Betapa Allah ingin mengangkat derajat beliau Siti Hajar dengan kesabaran dan ikhtiarnya.
Duhai siapa saja yang sedang sakit, bersabarlah dan tetap berikhtiar.
Allah bersama orang-orang yang sabar.
Rasulullah SAW pun telah menyampaikan kepada kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah swt.